paper work with SCAM sign

Jenis-jenis Penipuan Dalam Keuangan dan Cara Mencegahnya

Table of Contents

Otomatiskan pemrosesan data Anda 10x lebih cepat dengan Fintelite

Terdapat banyak jenis-jenis penipuan dalam keuangan yang bisa merugikan individu maupun perusahaan. Semakin canggih zaman, semakin canggih juga pelaku kriminalitas menggasak harta kita.

Aksi kejahatan ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karenanya penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap berbagai macam potensi penipuan.

Sebagai langkah antisipatif, berikut ini informasi tentang jenis penipuan yang paling umum kita jumpai.

Jenis-jenis penipuan dalam keuangan yang paling umum

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis-jenis penipuan itu ada beragam, diklasifikasikan berdasarkan metode, modus, dan juga media yang digunakan. Penipuan paling umum dan sering kita temui adalah phising dan skimming, tapi ada jenis lainnya, apa saja?

1. Phising

Jenis penipuan yang paling modern saat ini adalah Phising. Phising memanfaatkan email, SMS, maupun web palsu, untuk mengambil informasi sensitif dari pengguna, seperti informasi data diri, password, dan informasi kartu kredit.

Contohnya, penipu mengirimkan email yang mengatasnamakan bank terpercaya ke korban dengan iming-iming hadiah dan mencantumkan link. Lalu korban secara sengaja masuk ke link tersebut dengan harapan bisa mendapatkan hadiah.

Setelah diklik ternyata korban diarahkan ke web palsu (yang sudah didesain sedemikian rupa dengan web aslinya) dan meminta korban untuk memasukkan informasi data diri beserta informasi kartu kredit untuk mengambil hadiah.

Saat hal itu terjadi, penipu sudah berhasil mengambil data diri korban, tanpa korban sadari.

2. Skimming

Bagi yang suka bertransaksi di mesin ATM atau mesin EDC kartu kredit, sepertinya sudah harus mulai waspada. Pasalnya penipu sekarang bisa saja menyisipkan alat atau perangkat pada mesin tersebut untuk mencuri informasi kartu kredit atau debit. Itulah yang dimaksud dengan jenis penipuan skimming.

3. Identitas palsu

Dampak lebih lanjut dari jenis penipuan phising dan skimming adalah penipuan identitas palsu. Data diri dan informasi berharga yang didapat dari phising maupun skimming, kemudian dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan transaksi dengan atas nama korban.

Contoh transaksi yang bisa dilakukan di antaranya, membuka rekening baru, mengakses kartu kredit, atau mengajukan pinjaman online atas nama korban.

4. Penipuan investasi

Selama pandemi COVID-19, minat masyarakat terhadap investasi mulai meningkat, apalagi investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Metode yang penipu pakai biasanya menggunakan sistem investasi palsu atau ilegal.

Kadang sulit bagi korban untuk membedakan apakah ini investasi asli atau palsu, karena biasanya penipu membuat situs/aplikasi yang seolah terpercaya, dilengkapi dengan testimoni-testimoni dari investor sebelumnya.

5. Korupsi

Korupsi masuk menjadi salah satu jenis penipuan dalam keuangan yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan atau lembaga pemerintahan. Korupsi artinya menyalahgunakan wewenang untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu secara ilegal.

Contoh korupsi yang sering terjadi adalah penyalahgunaan dana oleh individu atau suatu kelompok melalui pemalsuan atau manipulasi laporan keuangan. Hal ini sangat rawan terjadi bila pengawasan terhadap keuangan sangat lemah.

6. Penipuan pinjaman online

Marak pinjol-pinjol ilegal yang menawarkan pinjaman uang secara mudah tanpa syarat. Hal ini tentu sangat menggiurkan bagi siapa saja yang tengah membutuhkan uang cepat. Namun, pinjol ilegal tersebut memberikan bunga yang sangat besar bahkan hampir 100%.

Ciri-ciri penipuan pinjaman online biasanya mereka akan dengan sangat mudah memberikan pinjaman tanpa melakukan cek terlebih dahulu ke calon peminjam. Selain itu, pinjaman online biasanya tidak terdaftar melalui lembaga yang berwenang, yaitu Otoritas Jasa Keuangan.

Cara mencegah penipuan dalam keuangan

Setelah mengetahui jenis-jenis penipuan, penting juga bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mencegahnya. Tujuan dari pencegahan adalah untuk meminimalisir resiko kerugian finansial, baik untuk diri sendiri maupun untuk lembaga tempat kita bekerja.

1. Selalu menjaga informasi pribadi

Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor rekening bank, atau informasi identitas lainnya kepada seseorang yang tidak kita kenal atau melalui email/telepon yang tidak sah.

2. Verifikasi sumber informasi

Sebelum memberikan informasi atau merespons permintaan keuangan, pastikan kita telah memverifikasi sumbernya. Misal, jika kita menerima email dari bank atau institusi keuangan, buka situs resmi mereka dan hubungi nomor yang tertera di situs tersebut untuk memastikan kebenarannya.

3. Pastikan menggunakan password atau PIN yang kuat

Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun penting. Jangan gunakan informasi pribadi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama anggota keluarga. Selalu aktifkan autentikasi dua faktor jika layanan mendukung untuk menggunakannya.

4. Periksa rekening secara rutin

Untuk mencegah skimming dan phising ke rekening bank, pastikan selalu melakukan pengecekan aktivitas rekening bank dan kartu kredit secara berkala untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan. Segera laporkan jika terdapat transaksi yang mencurigakan dan tidak sah.

5. Gunakan fitur OCR untuk pengelolaan keuangan bisnis

Untuk menghindari potensi penipuan keuangan jenis korupsi dan manipulasi laporan keuangan di lingkungan perusahaan, gunakan dan manfaatkan teknologi AI yang terdapat di software OCR. Misalnya produk OCR+ dari Fintelite. product

OCR+ dari Fintelite bisa memberikan proteksi lebih terhadap kondisi keuangan bisnis. Pasalnya, OCR+ bisa melakukan proses input berbagai transaksi keuangan secara praktis dan otomatis, dengan memanfaatkan dokumen fisik maupun dokumen digital.

Potensi kerugian oleh ulah karyawan yang tidak bertanggung jawab bisa diminimalisir, dengan cara mengecek apakah data yang tercantum di laporan keuangan sudah sesuai semua dengan bukti dokumen fisik atau digitalnya.

Selalu waspada dan lakukan pengecekan yang rutin sebagai langkah pencegahan

Demikian informasi jenis-jenis penipuan dalam keuangan, semoga bisa membantu kita semua terhindar dari risiko penipuan-penipuan lainnya. Selalu berhati-hati terhadap informasi yang datang melalui email atau pesan teks.

Tetap tenang dan teliti bila melakukan berbagai transaksi keuangan atau apapun yang berkaitan dengan informasi pribadi.

  • Excel
  • Json

Invoice.xls