OCR atau optical character recognition adalah teknologi tercanggih yang memungkinkan komputer untuk mengenali dan mengonversi teks yang tercetak secara fisik maupun teks dari foto menjadi sebuah data digital yang bisa disunting.
Kita bisa dengan mudah menerjemahkan tulisan bahasa asing yang ada di papan pengumuman dengan kamera ponsel pintar merupakan salah satu kecanggihan OCR.
Tidak hanya papan pengumuman berbahasa asing, jenis-jenis data yang dapat diproses dengan tools OCR ada banyak, mulai dari dokumen fisik, foto, rekam medis hingga kartu tanda pengenal.
Itu sebabnya teknologi ini banyak digunakan di berbagai industri-industri besar, seperti industri pendidikan, industri keuangan, transportasi, pariwisata, dan industri kesehatan.
Namun untuk bisa mengenali teks atau gambar fisik, tools OCR harus melalui beberapa tahapan proses pengenalan. Apa saja?
Cara kerja tools OCR
Sebelum kita membahas jenis-jenis data yang dapat diproses dengan tools OCR, mari kita pahami cara kerjanya. Proses OCR dimulai dengan pemindaian atau pengambilan gambar teks dari berbagai sumber, seperti dokumen fisik, buku, atau gambar digital.
Setelah gambar teks diambil, algoritma OCR akan memprosesnya dengan langkah-langkah yang lebih rumit lagi.
1. Pengenalan karakter
OCR akan mengidentifikasi karakter satu per satu dalam gambar teks, termasuk huruf, angka, tanda baca, dan simbol. OCR akan mengklasifikasikan bidang terang pada gambar sebagai latar belakang, sementara area gelap sebagai teks.
2. Proses awal
Setelah berhasil dikenali mana latar belakang dan mana teks, OCR kemudian melakukan proses pembersihan gambar dengan menghilangkan beberapa kesalahan seperti tulisan miring, bintik-bintik, membersihkan kotak pada gambar, dan lain-lain yang dinilai mengganggu visibilitas teks.
3. Pengenalan teks
Setelah semua kesalahan diselesaikan, proses pengenalan karakter dilakukan dengan mengidentifikasi berdasarkan pola yang ada pada algoritma machine learning. Proses ini akan menghasilkan data teks komputer yang kemudian bisa disunting secara bebas sesuai kebutuhan pengguna.
Jenis-jenis Data yang Dapat Diproses dengan Tools OCR
OCR dapat digunakan untuk mengenali dan mengonversi berbagai jenis data. Beberapa jenis data yang umumnya diproses dengan OCR di antaranya,
1. Dokumen teks
Berbagai dokumen teks fisik seperti surat, kontrak kerja, laporan keuangan, bisa diolah dengan OCR untuk menjadi data digital yang bisa disunting.
2. Gambar beserta teks
OCR dapat mengenali teks yang ada pada sebuah gambar digital, foto, sketsa tangan, atau marka jalan. Contoh jika kita pergi ke luar negeri lalu melihat iklan di tembok lengkap dengan foto artis dan ada tulisan bahasa asing di bawahnya, kita bisa dengan cepat menerjemahkan apa arti dari tulisan tersebut dengan bantuan OCR.
3. Kartu identitas
Di dalam kartu identitas seperti KTP, SIM, Paspor terdapat banyak informasi nama, alamat, tahun lahir, dan lain-lain. OCR bisa membaca dan merekamnya secara otomatis dalam satu waktu tanpa harus menulis ulang secara manual. Penerapan ini mungkin bisa kita temui di kantor-kantor pemerintahan yang membutuhkan analisis data administratif.
4. Faktur pembelian dan penjualan
Di industri keuangan, penggunaan OCR sangat lumrah kita jumpai, di antaranya adalah untuk mengekstrak informasi penting yang ada di faktur atau kwitansi, seperti tanggal pembelian/penjualan, nomor faktur/kwitansi, jumlah transaksi.
5. Data informasi produk
OCR juga bisa memproses dan mengenali data yang tertera pada kemasan produk seperti nomor seri, kode produk, detail komposisi, dan lain-lain.
Contoh penerapan OCR pada industri keuangan
Kita sudah mengetahui jenis-jenis data yang dapat dirposes dengan tools OCR, lalu bagaimana contoh penerapannya?
Penerapan tools OCR di industri keuangan bisa kita lihat dengan softaware OCR+ dari Fintelite.Software tersebut dirancang untuk aktivitas-aktivitas keuangan seperti pencatatan transaksi, manajemen keuangan, analisis data keuangan, dan kegiatan akuntansi lainnya.
OCR+ Fintelite telah disematkan dengan teknologi AI yang mampu membaca dokumen fisik seperti invoice, kwitansi, e-statement, menjadi sebuah data digital. Selain menyimpannya, data tersebut juga bisa diklasifikasikan sesuai kategorinya secara otomatis, sehingga memangkas waktu yang biasa digunakan oleh tenaga manual.
